Setahun Dampak dari Sehari - Just one Year

Begitu selesai membaca novel Just One Day, aku langsung membaca lanjutannya yang berjudul Just One Year. Awalnya kukira Just One Year akan bercerita tentang perjumpaan Allyson dengan Willem seperti yang terjadi diakhir buku pertamanya. Namun cerita malah meloncat balik dari awal setelah mereka terpisah di Paris, dan kali ini mengambil sudut pandang Willem.

Gayle Forman membawa kita menyelam kekehidupan Willem yang minim informasi di buku pertamanya. Jangan berharap perasangka kita yang dibentuk di buku pertama tentang Willem membuat kita terjebak untuk menilainya, mungkin seperti yang pernah dikatakan oleh Harper Lee dalam To Kill a Mockingbird  "Kau tidak akan pernah bisa memahami seseorang hingga kau melihat segala sesuatu dari sudut pandangnya...hingga kau menyusup ke balik kulitnya dan menjalani hidup dengan caranya".

Adegan dibuka dengan alasan mengapa Willem tidak kembali dan terkesan meninggalkan Allyson di Paris. Sisa ceritanya hampir sama seperti buku yang pertama, isinya adalah pencarian yang panjang. Namun yang membuat cerita kali ini terasa berbeda adalah bahwa Willem bukan Allyson,  ada hal yang lebih menarik dari sekadar pencarian cinta, yaitu pencarian jati diri.

Di buku ini banyak jawaban atas tanda tanya yang memang sengaja di samarkan di buku pertama, salah satunya yang paling kentara adalah kisah hidup Willem yang ternyata super pelik. Mengapa ia pergi melancong cukup lama, apa yang sedang dihindarinya, dan seberapa berartinya makna hidup yang ia miliki. Banyak pertanyaan sederhana yang memang sering kita tanyakan namun tak jarang sulit dijawab oleh siapa pun. Menurutku Just One Year jauh lebih nendang daripada Just One Day.

Perjalanan hidup Willem yang rumit membawa kita melancong kebanyak tempat indah di Eropa hingga sampai ke India. Serta tak lepas novel ini masih mempertahankan latar belakang cerita yang banyak dipengaruhi oleh drama-drama Shakespeare.

Dan sekali lagu pujian yang hampir sering kukatakan untuk karya Gayle Forman adalah, kecerdasan merangkai kata-kata sederhana dan mudah dicerna dalam satu cerita indah dan penuh makna.

Setelah menyelesaikan Just One Year aku penasaran dengan kelanjutan kisah cinta Willem, Allyson ini.  Dan setelah kucari tahu ternyata novel ini masih berlanjut ke buku terakhirnya yang berjudul Just One Night, namun kabarnya novel terakhir itu terlalu tipis, kurang lebih hanya 50 halaman, oleh sebab itu hanya terbit dalam bentuk e-book saja.

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Sembarang Pakai Kata ‘Butuh” Dengan Urang Kutai

Pengakuan Anton Chekhov dalam cerpen-cerpennya

(Review) The Stranger by Albert Camus - Kehidupan Ialah Sesuatu yang Absurd