Jangan Sembarang Pakai Kata ‘Butuh” Dengan Urang Kutai

Bila ku betemu dengan urang luar kutai lalu sida encarang menyebut kata ‘butuh’ dalam hati aku pasti coba tahan ketawa. Sebab arti kata ‘butuh’ dalam bahasa kutai tu merujuk pada kelamin urang laki.
Contoh kalimat yang pasti molah urang kutai ketawa hek karuan:
“Aku sangat membutuhkanmu!”
Jika dijadikan dialek kutai:
“Aku ndak beneh mem—kelamin-urang-laki—kan ka’u!”
Contoh lain lagi misalnya:
“Apa kamu butuh gunting?”
Jika dijadikan dialek kutai:
“Apa ka’u kelamin-urang-laki gunting?”
Kalimatnya jadi sadis.
Mungkin sekian aja bilik meranyau malam ini, hek usah panjang-panjang penting bubuhan ka’u tu ngerti apa arti kata ‘butuh” dan saat apa di pakai bila lagi encarang dengan urang kutai.

Salam membutuhkan!

Comments

Popular posts from this blog

Pengakuan Anton Chekhov dalam cerpen-cerpennya

(Review) The Stranger by Albert Camus - Kehidupan Ialah Sesuatu yang Absurd