Kisah Menerbitkan Novel Lewat Jalur Pendanaan
Hari
ini aku akan sedikit bercerita tentang perjalanan naskah Novel Dongeng Sebelum
Ditiduri (baca: DSD). Mulai novel ini ditulis hingga akhirnya menjadi sebuah
buku yang bisa kalian pre-order dari hari ini.
Awalnya
DSD merupakan naskah seliuran yang tidak pernah aku rencanakan akan menjadi
sebuah buku. Sebab jujur, naskah DSD ini terdiri dari banyak cerita yang tidak
memiliki pondasi cerita utama. Lalu, tiba-tiba suatu hari saat aku sedang
berdiskusi dengan salah seorang teman tentang game indie yang akan menjadi incaran di tahun 2016. Ide ini muncul.
Sampailah
perbincangan kami tadi pada sebuah game
berjudul Firewatch. Untuk kalian yang
tidak tahu tentang game ini, Firewatch adalah
game indie yang bercerita tentang
seorang karyawan yang mencoba lari dari masalah pelik dalam hidupnya, baik itu masalah
di tempat kerja, atau juga masalah rumah tangga yang sedang menimpanya. Dia
memutuskan untuk bekerja sebagai penjaga hutan. Sendirian, terisolasi dan
mencoba berdamai dengan dirinya sendiri. Namun di sepanjang permainan
berlangsung, Si tokoh utama akan ditemana oleh seorang perempuan yang terus
mengajaknya bicara lewat walkie talkie.
Pembicaraan itulah yang menjadi pondasi kuat dari game Firewatch.
Lalu
apa hubungannya dengan DSD. Bagiku sendiri DSD merupakan sebuah pelarianku sekaligus
caraku berdamai dengan diriku tentang sosok Ayah yang selama ini aku rindukan.
Maka lewat perasaan itulah pondasi cerita DSD aku buat. Sama seperti Firewatch yang berawal dari sebuah
pelarian dan cara baru untuk memaknai hidup lewat kaca mata yang berbeda.
Dan
setelah naskah selesai aku rampungkan. Aku pun terpikirkan untuk menerbitkan
novel ini lewat jalur indie. Namun
dengan cara pendanaan. Seperti kebanyakan game
indie yang dibuat lewat jalur pendanaan di Kickstarter.
Setelah
membuat rincian perencanaan untuk projek pendanaan Novel DSD, aku sangat
bersyukur dan banyak berterima kasih kepada para Pendana yang sudah mau percaya
dengan apa yang ingin aku wujudkan. Tidak sampai sebulan, jumlah uang yang
diperlukan sudah tercapai, bahkan lebih dari apa yang direncanakan sebelumnya.
Untuk
sebuah hal yang berbau indie, aku
pikir harus punya tampilan dan juga hal-hal menarik di dalamnya, maka untuk
menyempurnakan naskah yang sudah rampung tadi aku pun berkerja sama dengan
seorang ilustrator sekaligus komikus favoritku, siapa lagi kalau bukan Azam
Raharjo. Skill-nya dalam menggambar
tidak usah diragukan lagi, dia punya ciri khas tersendiri, sampai-sampai kadang
aku merasa gambarnya itu sekelas dengan Urasawa Naoki, komikus asal Jepang
favoritku. Maka hadirlah ilustrasi luar biasa yang super keren. Satu gambar
untuk cover dan sepuluh gambar lainnya yang akan muncul dalam setiap bab di
novel DSD.
Setelah
itu naskah pun memasuki tahap editing, layout, dan hari ini memasuki tahap
pre-order untuk edisi bertanda tangan. Bagi kalian yang berminat dengan novel
ini berikut review singkat tentang novel DSD :
BW
Page : 216 halaman
Color
Page : 2 halaman
Harga
: RP. 50.000 (belum termasuk ongkir)
Sinopsis
:
Serigala
jantan bergerak mengitari sarang, kemudian melompat masuk ke dalam sarang. Bisa
diciumnya aroma pejantan lain di dalam sarang itu, tapi perasaannya terhadap
serigala betina membuatnya tetap bersemayam. Cinta sudah membuatnya buta, cinta
sudah menutupi kegentarannya. Dan tumbuhan paku yang tadi bergoyang didorong
angin lalu, rebah menjadi alas bagi sepasang serigala yang memadu cinta. Lalu
terkadang lolongan penuh rintih terdengar, kadang juga ada hembusan nafas yang
mengulang berat. Mereka membelah rembulan sabit yang bergerak hingga ke puncak
langit tinggi.
~
Pre-order dibuka mulai hari ini hingga tanggal 13 maret
untuk edisi bertanda tangan. Bagi yang berminat bisa langsung menghubungi aku
lewat inbox di Facebook.
Terima kasih sudah membaca tulisan ini, jangan lupa untuk
share dan vote sebanyak-banyaknya. Dan akan lebih baik lagi jika kalian
melakukan pre-order juga heheheeee
Salam menulis
link facebook saya : https://www.facebook.com/loganue.s
link facebook saya : https://www.facebook.com/loganue.s
Comments
Post a Comment