Pespektif
Putus cinta bukanlah akhir dari segalanya, melainkan sebuah awal baru untuk merasakan perihnya sakit hati, dan trauma untuk memulai cinta lagi. Ini adalah hari kedua aku ditinggal pergi, kekasih yang aku cintai selama lima tahun itu ternyata berselingkuh dan memutuskan untuk menikah dengan orang lain. Aku tidak menyalahkannya, karena pilihannya patut aku hargai, sebab aku tidak bisa memberikan kepastian padanya, padahal para perempuan butuh kepastian. Aku tidak menangisinya, sebab aku laki-laki. Merasakan sakit hati, hal itu sudah pasti dan tak bisa aku pungkiri. Saat semua ini terjadi orang-orang disekitar berubah jadi perduli, banyak yang menyemangati, dan bilang Yunita akan menyesal suatu saat nanti. Lalu satu per satu dari mereka mulai mencarikanku kekasih pengganti. Sebenarnya aku lelah dengan itu semua, aku butuh sendiri, tapi di dunia ini ada banyak hal yang tidak bisa dihindari, salah satunya adalah orang-orang yang pernah berlaku baik pada kita, menolak mereka sama saja ...