Tetaplah Berteman dengan Mantan

Ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan upaya balikan sama mantan—kok aku curiga kalian mikir gitu ya!—ini lebih kepada menjalin silaturahmi yang baik antar umat ber-mantan-an.

Sering kali kudengar beberapa kerabat berkelakar tentang kebiasaan mereka menghindar apabila bersua dengan mantan kekasih. Kata mereka, mereka jadi sangat canggung, serba salah, dan malu-malu kucing apabila berada di suatu tempat dalam sebuah kesempatan yang tanpa disenghaja. Apalagi jika pada kesempatan itu mereka tanpa senghaja beradu tatap, ini semacam melihat matahari terbit di barat dan tenggelam di timur—pertanda akhir zaman.

Hal itu masih kalah parah dengan situasi ketika bersua dengan mantan kekasih dan dia sedang jalan bersama pasangan barunya. Ini petaka besar. Andai saja saat itu bisa pura-pura mati mungkin hal itu akan dilakukan dalam sekejab. Ditambah lagi si mantan kekasih menyapa sambil memperlihatkan senyum termanisnya. Bisa dibayangkan apa yang ada di dalam pikiran mantan kekasihmu itu, kumohon jangan memikirkannya!

Untuk meminimalisir hal demikian terjadi, oleh sebab itu tetap menjalin persahabatan dengan mantan adalah cara yang sangat tepat. Dengan masih berteman akrab sedikit banyak kau bisa memantau apa yang sedang terjadi dalam hidupnya—kok jadi ngepoin mantan ya.

Lalu bagaimana jika hubungan berakhir tidak secara baik-baik?

Nah ini yang memang sering menjadi alasan mengapa hubungan kita dengan mantan kekasih jadi seperti Pandawa dan Kurawa. Aku yakin sangat, bahwa kalian semua tahu kalimat paling manjur yang bisa kalian ucapkan pada mantan kekasih sebelum semuanya menjadi lebih buruk. Kalimat maaf sederhana yang berubah menjadi kalimat paling berat untuk diucapkan.

Selama ekperien yang aku alami, meminta maaf terlebih dahulu dengan mantan apabila ada salah akan menjadi jalan terbaik untuk menjalin persahabatan setelah musim pacaran usai. Meminta maaf lebih dulu memang menjadi hal yang sangat berat, apalagi jika yang sebenarnya salah adalah mantan kita. Tapi ini semua demi beberapa hal yang sudah aku jelaskan di atas. Agar nanti tidak mati gaya, kurang info, dan mati kutu saat tanpa senghaja berjumpa mantan dalam sebuah kesempatan.

Jadi apa sebenarnya tujuan tulisan ini?

Aku juga tidak mengerti hahaha, pada intinya aku hanya ingin berbagi apa yang pernah aku alami, selebihnya itu tergantung dari kalian semua. Jika pun kalian masih berpikir bahwa ini merupakan upaya agar bisa balikan dengan mantan kekasih, jelas aku tidak bisa menjamin hal semacam itu bisa terjadi.

Biarlah mantan kekasih jadi teman ngobrol atau teman traktir makan, teraktir nonton, dan sebagainya, dan sebagainya, asalkan jangan jadi teman hidup untuk berumah tangga, sebab bagai mana pula bisa terjadi orang kalian sudah jadi mantan-an. Kecuali kalian balikan hahahaha itu diluar tanggung jawabku, atau mungkin takdir Tuhan.

Sungguh tidak penting dan tidak ilmiah tulisan ini hahaha namanya juga ‘Bilik Meranyau’ apa-apa yang diutarakan adalah hasil dari ekperien hidup yang kadang tidak terlalu jelas apa-apanya.

NB : Apabila kalian mencoba dan ternyata tidak sesuai dengan apa yang tertulis, jelas itu bukan tanggung jawab penulis.

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Sembarang Pakai Kata ‘Butuh” Dengan Urang Kutai

Pengakuan Anton Chekhov dalam cerpen-cerpennya

(Review) The Stranger by Albert Camus - Kehidupan Ialah Sesuatu yang Absurd